Jumat, 23 Januari 2009

BERPIKIR KREATIF

Seseorang menciptakan sesuatu yang baru, timbul atau munculnya hal baru tersebut secara tiba-tiba ini yang berkaitan dengan insight.

I. Tingkatan – tingkatan dalam Berpikir Kreatif

Dalam berpikir kreatif ada beberapa tingkatan atau stages sampai seseorang memperoleh sesuatu hal yang baru atau pemecahan masalah. Tingkatan- tingkatan itu adalaha :

a. Persiapan (Preparation), yaitu tingkatan seseorang memformulasikan masalah, dan mengumpulkan fakta-fakta atau materi yang dipandanag berguna dalam memperoleh pemecahan yang baru.

b. Tingkatan Inkubasi, yaitu berlangsungnya masalah tersebut dalam jiwa seseorang, karena individu tidak segera memperoleh pemecahan masalah.

c. Tingktan Msalah atau Iluminasi, yaitu tingkatan mendapatkan pemecahan masalah, saat orang mengalami “aha” hal tersebut bisa memunculkan dan memperoleh pemecahan masalah.

d. Tingkatan Evalusi, yaitu mengecek apakah pemecahan yang diperoleh pada tingkat iluminasi itu cocok atau tidak.

e. Tingkaan revisi, yaitu mengadakan revisi terhadap pemecahan yang diperolehnya.

II. Sifat- sifat orang yang Berpikir Kreatif

Orang yang Berpikir Kreatif itu mempunyai beberapa macam sifat mengenai pribadinya yang merukan original person, yaitu ;

1) Memilih fenomena atau keadaan yang komplek.

2) Mempunyai psikodinamika yang kompleks, dan mempunyai skope pribadi yang luas.

3) Dalam Judgment-nya lebih mandiri.

4) Dominan dan lebih besar pertahanan diri (More self-assertive)

5) Mnolak suppression sebagai mekanisme Control.

Jika dalam Berpikir Kreatif ada tingkatan dan diketahui sifat, disini juga ada yang dinamakan hambatan berpikir kreatif.

III. Hambatan dalam proses berpikir kreatif diantaranya :

ü Data yang kurang sempurna, sehingga masih banyak lagi data yang harus diperoleh.

ü Data yang ada dalam keadaan confuise, data yang satu bertentangan dengan data yang lain, sehingga hal ini akan membingungkan dalam proses berpikir.

Kekurangan data dan kurang data akan menjadikan hambtan dalam proses berpikir seseorang, lebih-lebih data bertentangan satu dengan yang lain, misalnya dalam ceritera – ceritera detektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar